A.
TEORI-TEORI UTAMA SOSIOLOGI
1. Teori Fungsionalisme
Struktural
Teori fungsionalisme struktural
menganggap stratifikasi sosial atau hierarki sebagai
sebuah keniscayaan. Setiap masyarakat bekerja dalam sebuah
sistem yang terstratifikasi dan semuanya berfungsi sesuai kebutuhan sistem
sosial. Singkatnya, stratifikasi merupakan kebutuhan dari sebuah sistem. Perlu
digarisbawahi bahwa stratifikasi bukan tentang seseorang yang menempati
’jabatan’ tertentu, tapi tentang posisi sosial dalam sebuah sistem. Setiap
posisi bisa diibaratkan organ tubuh, maka ada jantung, hati, ginjal, dan
sebagainya. Semua organ bekerja memenuhi kebutuhan
fungsional bagi tubuh. Jika salah satu posisi sosial tidak berfungsi, sistem
sosial akan kacau. Masyarakat mengalami disorganisasi.
Gagasan inti: Sistem sosial ibarat organ tubuh
Tokoh: Emile Durkheim,
Talcott Parsons
2. Teori Interaksionisme Simbolik
Prinsip dasar teori interaksionisme
simbolik adalah manusia memiliki kapasitas untuk berpikir dan pemikirannya dibentuk oleh interaksi sosial. Dalam proses interaksi, manusia mempelajari makna dan simbol-simbol yang
mengarahkannya pada kapasitas menjadi
berbeda dengan lainnya. Makna dan simbol memungkinkan manusia untuk
bertindak dan berinteraksi secara berbeda,
misalnya cara orang memaknai kesuksesan berbeda-beda atau perbedaan bahasa
yang digunakan setiap suku juga berbeda.
Manusia mampu memodifikasi atau mengubah makna yang mereka gunakan dalam proses
interaksi sesuai interpretasi atas situasi sosial. Mengubah makna dan simbol
dilakukan dengan pertimbangan untung rugi, kemudian memilih salah satunya.
Perbedaan pola tindakan dan interaksi menciptakan perbedaan kelompok dalam
masyarakat.
Gagasan inti: Pemikiran seseorang dibentuk oleh interaksi sosial
Tokoh: Herbert
Blumer
3. Teori Konflik
Teori konflik berkembang sebagai reaksi
teori fungsionalisme struktural. Teori konflik memiliki akar tradisi dari
Marxian. Teori konflik melihat relasi sosial dalam sebuah sistem sosial sebagai
pertentangan kepentingan antar kelas yang
berbeda. Karl
Marx menyatakan dengan teori perjuangan kelas (borjuis dan proletar). Masing-masing kelompok atau kelas memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan kepentingan ini ada karena beberapa sebab:
Pertama, manusia memiliki pandangan subjektif terhadap dunia. Kedua, hubungan
sosial adalah hubungan saling memengaruhi atau orang mempunyai efek pengaruh
terhadap orang lain. Ketiga, efek pengaruh tersebut merupakan potensi konflik
interpersonal. Dengan demikian stratifikasi sosial berisi relasi yang sifatnya
konfliktual.
Gagasan inti: Struktur
relasi sosial dibentuk oleh konflik kepentingan
Tokoh: Karl Marx,
Randal Collins
4. Teori Strukturalisme
Teori strukturalisme menekankan pada
pentingnya struktur dalam memengaruhi atau bahkan
menentukan tindakan manusia. Stuktur
merupakan elemen tak kasat mata yang mengatur tindakan seseorang. Terdapat
perdebatan mengenai dimana sebenarnya struktur berada. Struktur bisa berada di tempat yang dalam seperti pada
pemikiran manusia. Ada pula yang mengatakan, struktur berada di luar individu seperti struktur
sosial berupa norma dan nilai. Pendapat
lain mengatakan struktur terdapat dalam bahasa seperti pada studi-studi
linguistik. Tidak menutup kemungkinan pula struktur berada dalam relasi antara
individu dengan struktur sosial. Teori
strukturalisme meletakkan struktur sebagai faktor determinan dari tindakan
sosial.
Gagasan inti: Tindakan manusia ditentukan oleh sistem struktur
Tokoh: Karl
Marx, Sigmund Freud, Claude Levi Strauss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar