Senin, 13 April 2020

Struktur Sosial, pengertian, unsur, jenis-jenis, ciri-ciri, dan fungsinya

STRUKTUR SOSIAL

A.    Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial berasal dari kata “structum” yang mempunyai arti menyusun. Struktur sosial merupakan tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial di dalam kehidupan masyarakat, dimana didalamnya terdapat hubungan timbal balik. Selain itu terdapat beberapa pengertian Struktur Sosial menurut para ahli sebagai berikut:
1.        Menurut E. R. Lanch: cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara individu dan kelompok sosial.
2.        Menurut Raymond Flirth: merupakan pergaulan hidup manusia yang meliputi beragam tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi lembaga-lembaga dimana banyak orang mengambil bagian didalamnya.
3.        Menurut Coleman: pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia.
4.        Menurut George Simmel: kumpulan individu serta pola perilakunya.
5.        Menurut George C. Homans: hal yang mempunyai hubungan erat dengan perilaku sosial dasar di dalam kehidupan sehari-hari.
6.        Menurut Kornblum: pola perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat.
7.        Menurut Soerjono soekanto: sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial.
8.        Menurut William Kornblum: susunan yang bisa terjadi karena adanya pengulangan pola perilaku individu.

B.     Unsur Struktur Sosial
Menurut Charles P. Loomis, struktur sosial terbentuk oleh 10 unsur penting, yaitu adanya:
1.      Perasaan solidaritas anggota-anggota masyarakat.
2.      Cita-cita dan tujuan yang sama dari masyarakat.
3.      Sarana atau alat-alat perlengkapan sistem sosial, seperti pranata sosial dan lembaga.
4.      Kedudukan dan peranan sosial yang mengarahkan pola-pola perilaku masyarakat.
5.      Tingkatan dalam sistem sosial yang ditentukan oleh status dan peranan anggota masyarakat.
6.      Nilai dan norma sosial yang dijadikan sebagai pedoman untuk anggota masyarakat dalam bertingkah laku.
7.      Pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki oleh anggota masyarakat yang berfungsi sebagai alat analisis dari anggota masyarakat.
8.      Kekuasaan, berupa kemampuan memerintah dari anggota masyarakat yang memegang kekuasaan, sehingga sistem sosial bisa berlanjut.
9.      Sistem sanksi yang berisi ganjaran dan hukuman dalam sistem sosial, sehingga norma tetap terpelihara.
10.  Sistem ketegangan, konflik, dan penyimpangan yang mendampingi adanya perbedaan kemampuan dan persepsi masyarakat.



C.    Jenis-jenis struktur sosial
1.      Struktur kaku dan luwes
Struktur kaku bersifat statis dan tidak mungkin diubah atau paling tidak sangat sulit untuk diubah. Struktur luwes adalah sebaliknya. Masyarakat komunis memiliki struktur sosial yang kaku. Sedangkan masyarakat Indonesia yang menjadikan pancasila sebagai landasan ideologinya memiliki struktur sosial yang relatif terbuka karena pancasila yang merupakan ideologi terbuka.
2.      Struktur formal dan informal
Struktur formal merupakan struktur resmi dalam arti ada pengakuan tertulis dari otoritas. Struktur informal merupakan struktur tidak resmi namun benar-benar ada di masyarakat. Struktur ini tidak resmi karena tidak memiliki ketetapan hukum. Sebagai contoh, struktur institusi pemerintahan merupakan struktur resmi.
3.      Struktur homogen dan heterogen
Struktur homogen merupakan struktur sosial yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Struktur heterogen merupakan struktur relasi sosial yang unsur-unsurnya memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap dunia luar, bahkan terhadap kelompoknya sendiri.
4.      Struktur mekanistik dan statistik
Struktur mekanistik merupakan struktur yang menuntut kesamaan posisi sosial dari anggotanya agar berfungsi. Struktur statistik menuntut terpenuhinya persyaratan jumlah anggota agar berfungsi. Contoh struktur mekanistik adalah pengguna jalan yang harus taat peraturan agar mekanisme lalu lintas dapat berfungsi. Contoh struktur statistik adalah jumlah pemain dalam olah raga yang harus terpenuhi sebelum pertandingan dimulai.
5.      Struktur atas dan bawah
Struktur atas merupakan lapisan masyarakat yang berada pada tingkatan atas. Struktur bawah merupakan lapisan golongan masyarakat yang berada di posisi bawah. Contoh struktur atas adalah kaum elit. Contoh struktur bawah adalah rakyat jelata.
6.      Struktur horizontal dan vertikal
Struktur horizontal merupakan pembedaan masyarakat secara horizontal atau berdasarkan pada aspek diferensiasi. Struktur vertikal merupakan pembedaan masyarakat secara vertikal atau berdasarkan tingkatan. Struktur horizontal dalam sosiologi disebut juga diferensiasi sosial. Struktur vertikal dalam sosiologi disebut juga stratifikasi sosial.

D.    Ciri-Ciri Struktur Sosial
Ciri-ciri umum:
1.      Bersifat abstrak
2.      Terdapat dimensi vertikal dan horizontal.
3.      Meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
4.      Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah.
5.      Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu Masyarakat.
6.      Mencakup seluruh hubungan sosial antara individu pada saat tertentu.
7.      Mengacu pada interaksi sosial yang pokok, yang bisa memberikan bentuk pada masyarakat.
8.      Realitas sosial yang bersifat statis dan mempunyai kerangka yang menciptakan suatu tatanan.

E.     Fungsi Struktur Sosial
Beberapa fungsi struktur sosial dalam kehidupan masyarakat sebagai berikut:
1.      Berfungsi sebagai pengawas sosial.
2.      Berfungsi sebagai ciri/karakteristik dari suatu kelompok masyarakat.
3.      Berfungsi sebagai rantai sistem yang menghubungkan setiap aspek dalam kehidupan agar lebih teratur.
4.      Digunakan sebagai dasar penanaman disiplin untuk setiap individu dalam suatu kelompok masyarakat.

5.      Berfungsi sebagai instrumen masyarakat yang berperan sebagai penyelenggara dalam penataan kehidupan secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menyusun Best Practices

  LK 3.1 Menyusun Best Practices   Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi...