Siapa bilang jadi remaja kreatif itu susah?
Siapa
pun dia, dari kalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa pasti ingin menjadi
manusia yang kreatif. Pada hakikatnya menjadi remaja kreatif itu mudah karena
banyak sekali cara yang bisa mereka lakukan agar dapat berkreasi dan dapat
mengembangkan bakat yang dimiliki. Disadari atau tidak kreatif dan cerdas merupakan modal utama bagi
seorang remaja untuk meraih masa depannya.
Kalau ditanya
tentang berapa banyak remaja yang ingin cerdas dan kreatif, pasti setiap remaja
ingin cerdas dan kreatif, akan tetapi hampir sebanyak itu juga remaja yang
tidak mau mengembangkan bakat yang mereka miliki dan mengasah potensi diri
mereka agar menjadi remaja yang cerdas dan kreatif. Dari beberapa pertanyaan
yang diajukan kepada remaja, berikut alasan yang mereka tuturkan.
1. Mayoritas dari remaja sebelum memulai
pekerjaan selalu mengatakan “nggak bisa”.
Kata-kata inilah yang tidak asing berkumandang ditelinga kita dari mulut para
remaja ketika disuruh bekerja atau berbuat sesuatu. Mereka seringkali tidak
percaya dengan kemampuan yang mereka miliki dengan kata lain mereka kurang
percaya diri. Inilah yang dinamakan dengan kalah sebelum berperang. Seperti
inikah mental generasi muda kita?.
2. Belum mencoba sudah bilang “nggak mau”. Kalau sudah mengatakan
nggak mau, apa boleh buat! Maka secara tidak langsung kreatifitas langsung
terbunuh. Bagaimana bias menjadi orang yang cerdas dan kreatif, belum melakukan
sudah berkata tidak mau. Hal ini disebabkan oleh gengsi dari remaja ketika
melakukan pekerjaan yang dianggap bias melunturkan harga dirinya, padahal pekerjaan
tersebut dapat membuat mereka kreatif. Sehingga timbul dalam benak kita,
sebenarnya kegiatan apakah yang mereka inginkan yang tidak membuat mereka
gengsi?. Seharusnya para remaja jangan gengsi untuk melakukan berbagai kegiatan
yang belum kita lakukan karena siapa tahu dari kegiatan coba-coba tersebut mereka
menemukan bakat mereka yang selama ini terpendam. Tapi, ingat kegiatan yang
kita lakukan haruslah kegiatan yang positif. Jangan melakukan kegiatan
coba-coba yang berbau negatif, karena bukannya menjadi remaja yang kreatif
malahan menjadi remaja yang tidak bermoral
3. Kurang percaya diri.
Siapa yang bisa? Seluruh remaja langsung menunjuk teman-temannya untuk maju
atau berbicara. Padahal ia mampu menjawab maupun member solusi yang pantas,
akan tetapi karena ia takut salah, ia menyuruh temannya untuk maju. Hal ini
tidak jarang kita temui di berbagai kegiatan baik disekolah maupun
dipertemuan-pertemuan formal dan nonformal. Sampai kapan remaja kita berani
mengungkapkan isi hati dan pemikirannya untuk lebih baik lagi.
4. Tidak mengetahui kelebihan diri-sendiri. Coba tanya pada remaja saat ini, apakah anda memiliki
kelebihan. Secara spontan mereka mengangkat tangan dan menggaruk-garuk kepala.
Pertanyaan ini saja tidak mampu dijawab, bagaiman ia bisa menciptkan hal yang
baru atau lebih kreatif lagi. Diri-sendiri saja belum ia kenal apalagi
pekerjaan apa yang harus ia lakukan atau karya apa yang bisa ia ciptakan?
5. Sudah nyaman dengan keadaan sekarang. Apa yang akan dilakukan seorang remaja kalau ia sudah
merasa puas dengan yang ia miliki saat ini. Ia tidak akan berani untuk membuat
yang baru karena takut akan kehilngan yang ia miliki saat ini. Justru lebih
ironis lagi, remaja yang nyaman dengan kondisi ketertinggalannya. Ia senang
menghabiskan waktu dengan kesenangan yang sebenarnya belum menciptakan yang
dahsyat. Sampai kapan ia akan merasa tenang dengan ia miliki sekarang padahal
kebutuhan semakin bertambah seiring dengan perkembangan zaman.
6. Kurangnya kesadaran generasi muda untuk berkreasi, remaja saat ini lebih cenderung mengahabiskan waktu
mereka dengan hal-hal yang tidak berguna. Bisa dilihat dari aktifitas mereka yang
enggan untuk mengisi waktu mereka dengan hal yang bermanfaat seperti membaca,
menulis, atau mencoba menciptakan benda-benda yang berguna bagi kehidupannya. Malah
yang tampak pada kegiatan remaja adalah jalan-jalan ke mall, ke pantai,
hura-hura untuk menghabiskan sisa waktu setelah belajar. Caranya ialah, dengan
cara mencari jati diri kita. Tidak sulit menjadi remaja yang kreatif. Hal ini
tentunya berdasarkan dari keinginan teman-teman sendiri. Jika orang bisa kenapa
kita nggak?. Tapi ingat, dalam melakukan kegiatan, sekolah tetap nomor satu,
jangan sampai sekolah tinggal hanya gara-gara menekuni banyak kegiatan, ya
percuma saja. Karena remaja yang kreatif itu adalah remaja yang bukan hanya
sukses dalam berbagai kegiatan tapi juga sukses dalam urusan belajar disekolah.
Yang Harus Dilakukan Para Remaja
1. Menjadi
Manusia Proaktif. Jadilah manusia yang proaktif. Yaitu manusia yang mengerjakan
sesuatu dengan sepenuh hati dan tanpa ada rasa terpaksa.
2.
Mulailah
segala sesuatu dari tujuan ahirnya. Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus
memiliki visi. Visi inilah yang member gambaran dan arahan bagaimana tujuan
ahir akan dicapai. Dengan adanya visi kita akan bersemangat, fokus sekaligus
melakukan tindakan-tindakan bertahap yang diperlukan agar visi terwujud. Dengan
memulai sesuatu dari tujuan ahirnya, maka kita akan terhindar dari
menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang dalam jangka panjang atau bentuk ahir
yang tidak bermanfaat.
3. Dahulukan
Yang Pertama. Dalam hidup selalu ada hal penting dan hal kurang penting atau
bahkan tidak penting sama sekali. secara sederhana, kita bisa membagi aktivitas
untuk menentukan mana yang penting mana yang tidak, mana yang urgent dan
mendesak dan mana yang tidak. Sering kali orang tercampur dan tidak bisa
membedakan antara sesuatu yang penting dan sesuatu yang mendesak.
4. Berpikir
Menang. Setiap orang punya kepentingan. Sering kali kita tidak sadar ingin
menang sendiri. Kita ingin melakukan sesuatu yang menguntungkan diri kita namun
merugikan orang lain. Atau kalupun tidak sampai merugikan orang lain, kita
hanya memikirlkan kepentingan kita dan tidak peduli apakah hal-hal yang menjadi
perhatian orang lain ikut dipertimbangkan atau tidak. Tindakan disini disebut
Win-Lose. Satu pihak menang namun pihak lainya harus kalah. Memang tidak mudah
untuk membiasakan cara berfikir win-win. Ini menuntut sikap empati terhadap
situasi yang dihadapi orang lain. Berpikir win-win akan menjauhkan kamu dari
cara bertindak egois yang hanya ingin kepentingan pribadi diutamakan.
5. Pahami
Lebih Dulu Orang Lain, Agar Mereka Juga Bisa Memahami kamu. Orang bijak
mengatakan, kita memiliki dua telinga dan satu mulut agar lebih banyak
mendengarkan daripada berbicara. Keterampilan mendengarkan atau listening
menjadi penting buat semua orang, terutama jika kamu seorang pemimpin.
Mendengarkan yang sesungguhnya adalah kita menaruh perhatian atas apa yang
disampaikan orang lain, berusaha memahaminya, dan berusaha melihat dari sudut
pandangnya. Dengan demikian kita menjadi paham mengapa orang tersebut cenderung
melakukan sesuatu dengan cara tertentu, atau mengapa dia lebih memilih
melakukan sesuatu dan meninggalkan yang lainnya. Kebiasaan ini mengajarkan
kepada kita untuk men-diaknosa permasalahan dengan baik sebelum member
tindakan.
6. Melakukan
Sinergi Dengan Orang Lain.Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Itu sebabnya kita akan selalu saling membutuhkan. Kekurangan
kita ditutupi oleh kelebihan yang dimiliki orang lain dan sebaliknya apa yang
menjadi kelebihan diri kita dapat dimanfaatkan untuk membantu orang lain.
Inilah kerjasama harmonis di mana masing-masing pihak menyadari kelebihan dan
kekurangan masing-masing dan memilih bersinergi, bukan berjalan
sendiri-sendiri.
7. Pertajam
Segala Macam Bentuk Penglihatan Diri. Ini dimaksudkan sebagai cara agar kamu
melakukan tindakan yang dapat mempertajam segala macam bentuk sensor pribadi
yang ada di dalam diri. Mulai dari dimensi fisik, mental, sosial, emosional, dan
juga spiritual. Semua dimensi ini harus dijaga supaya seimbang. Tujuanya tentu
saja agar peningkatan produksi bisa di sadari dan dijadikan sebagai kebiasaan
yang tak lagi dilakukan secara paksa.
BalasHapusDEWASTREAMING.COM
WEB ONLINE NONTON STREAMING
DOWNLOAD FILM TERBARU 2016
------------------------------------------------