Add caption |
Comte bersekolah
di tempat ia dilahirkan, setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di Politeknik Ecole di Paris pada tahun 1818. Dikalangan
teman-temannya Auguste Comte adalah mahasiswa yang keras kepala dan suka
memberontak. Meskipun ia adalah seorang mahasiswa yang cerdas, namun Comte
tidak pernah mendapatkan ijazah sarjana. Ia dan seluruh mahasiswa seangkatannya
dikeluarkan dari Ecole Politehnique karena gagasan politik dan pembangkangan
mereka dan ditutup untuk re-organisasi. Pada akhirnya Comte meninggalkan Ecole dan melanjutkan pendidikannya di sekolah kedokteran di Montpellier. Tak lama
kemudian, ia melihat sebuah perbedaan yang mencolok antara agama Katolik yang ia anut dengan pemikiran keluarga monarki yang berkuasa sehingga ia terpaksa
meninggalkan Paris.
Pada
tahun 1817 ia menjadi sekretaris dan “anak angkat” Claude Henri Saint-Simon, seorang filusuf yang empat puluh tahun lebih tua dari Comte. Auguste
Comte memulai karir profesinya dengan memberi les dibidang Matematika. Meski ia
sudah memperoleh pendidikan dalam Matematika, perhatian yang sebenarnya
adalah pada masalah-masalah kemanusiaan dan sosial. Minat ini mulai
berkembang dibawah pengaruh Saint-Simont, yang memperkerjakan Auguste sebagai
sekretarisnya. Dan dengannya, Auguste menjalin kerja sama erat dengan
mengembangkan karya awalnya sendiri. Akan tetapi sesudah tujuh tahun pasangan
ini pecah karena perdebatan mengenai kepengarangan karya bersama, dan Auguste
comte pun menolak pembimbinganya itu. Pada tahun 1824 mereka bertengkar karena
comte yakin bahwa Saint- Simon ingin menghapuskan nama Comte dari daftar ucapan
terima kasihnya. kemudian Comte menulis bahwa hubungannya dengan Saint-Simon “mengerikan” dan menggambarkannya sebagai “penipu hina”.
Pada tahun 1852, Comte berkata tentang Saint- Simon, “Aku tidak berhutang
apapun pada orang ini”.
Tahun
1822, Comte meneliti tentang filosofi positivisme dan berencana akan mempublikasikannya dengan
nama Plan de travaux scientifiques nécessaires
pour reorganiser la société. Akan tetapi sangat ironis, ia gagal
mendapatkan posisi akademis sehingga menghambat penelitiannya. Ia kemudian
menikahi seorang wanita bernama Caroline Massin. Selanjutnya pada tahun 1826,
Comte membuat suatu skema yang bagus untuk disampaikan pada 72 kuliah umum
tentang filsafatnya. Kuliah yang diberikan Comte menarik banyak audien akan
tetapi dihentikan pada perkuliahan ketiga dikarenakan Comte mengalami
masalah mental. Comte dikenal arogan, kejam dan mudah marah bahkan pernah
mencoba bunuh diri. Sehingga pada
tahun itu pula dia dibawa ke sebuah rumah sakit jiwa, tetapi ia kabur sebelum
sembuh. Kemudian setelah kondisinya distabilkan oleh Massin, ia mengerjakan
kembali apa yang dulu direncanakannya. Namun sayangnya, ia bercerai dengan
Massin pada tahun 1842 karena alasan yang belum diketahui.
Saat-saat diantara pengerjaan kembali rencananya sampai pada perceraiannya, ia
mempublikasikan bukunya yang berjudul Le Cours de Philosophie Positivistic.
Di
tahun 1844, Comte menjalin kasih dengan Clotilde de Vaux, dalam hubungan yang
tetap platonis. Comte, yang
merasa dirinya adalah seorang penemu sekaligus seorang nabi dari "agama kemanusiaan" (religion of humanity), menerbitkan bukunya yang berjudul Système de
politique positive (1851-1854). Di akhir hayatnya dia hidup dari pemberian
orang-orang yang mengaguminya dan pengikut-pengikut agama humanitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Doyle Paul Johnson, Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, pent, Robert M.Z. Lawang, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994.
- George Ritzer, Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi, Bantul: Kreasi Wacana, 2010.
- P.J. Bouman. 1976. Sosiologi “Pengertian-Pengertian dan Masalah-Masalah”. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
- Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed). 1974. Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
- Soekanto, soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
- Johnson, Doyle Paul. 1989. Sosiologi klasik dan modern diterjemahkan oleh Robert M,Z, Lawang. Jakarta : Gramedia.
- Maryati kun, dkk. 2004. Sosiologi. Jakarta : Esis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar