Sosiologi lahir pada tahun 1842 atau pada abad ke-19 yang dirintis oleh Auguste Comte (1798-1857) dari Pernacis melalui bukunya “Course de Philosophy Positive". Di dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa untuk mempelajari masyarakat dilihat dari tahapan-tahapan kehidupannya yaitu Teologis, Metafisik, Positifistis. Sehingga dapat dikatakan kajian Sosiologi adalah segala bentuk kehidupan masyarakat dan tahapan-tahapan kehidupannya. Faktor kesungguhannya dalam mempelajari kehidupan masyarakatlah ia disebut sebagai Bapak Sosiologi.
Add caption |
Sedangkan Peter L. Berger mengatakan bahwa Sosiologi berkembang ketika masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang memang sudah seharusnya demikian, benar, dan nyata (theats to the taken-for-granted world). Tokoh sosiologi berikutnya adalah George Ritzer yang mengatakan bahwa sejumlah hal yang dianggap sebagai pendorong pertumbuhan sosiologi sebagai berikut.
a. Revolusi Politik tahun 1776 (Amerika Utara merdeka dengan sistem demokratis)
b. Revolusi Industri abad ke-18, Munculnya Kapitalisme dan Sosialisme
c. Urbanisasi besar-besaran
d. Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan
e. Perubahan di Bidang Keagamaan
Sejumlah ilmuwan menyambut hangat atas hadirnya Sosiologi sebagai ilmu Pengetahuan baru seperti: Herbert Spencer (Inggris), Karl Marx dan Max Weber (Jerman), Pitrim A. Sorokan (Rusia), Vitredo Pareto (Italia), C.H Cooley dan Laster F. Ward (USA), Emile Durkheim (Perancis). Di Indonesia, Sosiologi baru diperkenalkan tahun 1948 oleh Prof. Sunario Kolopaking di UGM. Kemudian disusul oleh tokoh-tokoh lainnya, yaitu Mr. Djody Gondokusumo, Hassan Shadily, MA., Mayor Polak, Satjipto Raharjo, Soerjono Soekanto, Selo Soemardjan, dan sebagainya. Setiap ilmuwan berjasa besar bagi perkembangan sosiologi dengan menyumbangkan beragam pendekatan dalam mempelajari masyarakat yakni sebagai berikut.
a. Herbert Spencer
Memperkenalakan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatau organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.
b. Karl Marx
Memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang mengganggap konflik anatarkelas social menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
c. Emile Durkheim
Memperkenalkan fakta sosial, yang merupakan penelusuran fungsi berbagai elemen sosial sebagai peningkatan sekaligus memelihara keteraturan social.
d. Max Weber
Memperkenalkan pendekatan tindakan sosial, berupa penelusuran terhadap nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntut perilaku masyarakat.
Berkat jasa merekalah Sosiologi saat ini menjadi ilmu yang semakin dikenal di dunia, begitupula di Indonesia. Di Indonesia Selo Soemardjan memperkenalkan karya (Sosial Changes in Yogyakarta dan Setangkai Bunga Sosiologi). Berkat karya tersebut Selo Soemardjan dijuluki sebagai Bapak Sosiologi Indonesia.
PENGERTIAN SOSIOLOGI MENURUT PARA AHLI :
1. Pitirim Sorokin
- Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain
- Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
- Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial.
- Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.
- Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.